Senin, 24 Januari 2011

SATU BULAN UNTUKKU DAN SATU TAHUN BAGI KAKAKKU

Musibah sebagai mencana merupakan cobaan atau ujian atas keimanan dan kesabaran manusia. Mungkin selama ini kita memandang bahwa cobaan itu hanya perpusat pada kematian, kemiskinan, kekayaan dan hal-hal besar yang menghalangi langkah kita menuju puncak kebahagiaan yang sesungguhnya. Namun sesungguhnya, apapun kejadian disekitar kita itu, merupakan bagian dari skenario besar, yang akan dipersembahkan kepada kita. Sebagai sebuah uji coba terhadap pembentukan kepribadian, mental dan spiritual. Menuju kaulitas diri seutuhnya. Dan tentang ujian, Ujian adalah Sunnatullah. Sesungguhnya ujian (ibtila’) adalah Sunnatullah fil Hayah (dalam kehidupan). Adalah mustahil hidup di dunia tanpa ujian. Begitu pastinya ujian, maka dalam ayat di atas sampai perlu dihadirkan 2 (dua) huruf at-Taukid (kata penegas); yaitu al Laam dan Nun at Taukid pada lafazh Wa lanabluwannakum (Dan sungguh pasti Kami akan menguji kalian). Bahkan redaksinya pun dengan menggunakan Fi’il Mudhari’ yang berarti berkesinambungan. Apa bentuk ujiannya? Dengan sedikit ketakutan dan kelaparan. Jauh lebih ringan dari cobaan dan musibah yang Allah berikan kepada umat-umat terdahulu sebagaimana firman Allah,

“... karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat” (QS An Nahl [16]: 112).

Ujian adalah tuntutan keimanan, Karena itulah manusia-manusia pilihan Allah, para nabi dan rasul juga diuji. Nabi Ibrahim as diuji untuk menyembelih putranya. Nabi Ayub as diuji dengan penyakit selama bertahun-tahun. Termasuk Rasulullah saw juga menghadapi begitu banyak ujian dan cobaan. Ujian adalah cara Allah untuk menggembleng dan meningkatkan derajat para hamba-Nya. Nabi saw bersabda,

“Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan, maka Dia akan mengujinya.”

Karenanya, ujian sesungguhnya merupakan kebaikan bagi seorang mukmin. Sebab, dengan ujian dan musibah itu menjadikannya selalu bersandar kepada Allah, mendekat dan ta’at kepada-Nya serta meninggalkan semua bentuk kemaksiatan. Rasulullah pernah bersabda,

Besarnya ganjaran pahala sesungguhnya berasal dari besarnya petaka/musibah yang menimpa. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Ia akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridha, maka Allah pun ridha padanya, dan barangsiapa yang murka karenanya, maka Allah pun murka padanya.”

Imam Al Qurthubi ketika menafsirkan firman Allah tersebut mengatakan bahwa Kami mencegah mengirimkan tanda-tanda kekuasaan Allah yang mereka usulkan tidak lain karena toh akan mereka dustakan juga sehingga akan dimusnahkan seperti umat-umat sebelum mereka. Maka Allah mengakhirkan adzab dari orang-orang kafir Quraisy karena dia tahu bahwa di antara mereka ada yang beriman dan di antara mereka akan ada orang yang dilahirkan sebagai mukmin. Sesungguhnya mereka menghendaki agar Allah mengubah bukit Shafa menjadi emas. Maka turunlah Jibril dan berbicara kepada Rasulullah :

“Jika engkau mau permintaan kaummu akan dipenuhi tetapi jika mereka tetap kufur, mereka tak diberi tempo lagi. Dan jika engkau mau akan aku lambatkan (siksa) buat mereka.” Maka Nabi menjawab: “Tidak, lambatkan saja adzab buat mereka”. Melalui musibah, seorang mukmin yang benar dapat dibedakan dari mukmin yang palsu dan menipu, sebagaimana firman-Nya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-Ankabut: 2-3).

Yah..tak dapat yang mengira dan di pungkiri musibah akan datang slh berganti tetapi memang sudah di gariskan Allah dan takkan mungkin kita menghindarinya. Tidak samar bagi setiap orang, bahwasanya dalam kehidupan dunia ini tidak lepas dari ujian dan cobaan, serta musibah yang menimpa kita. Setiap mukmin pasti akan menghadapi berbagai macam ujian, karena Allah ta’ala tidak akan membiarkan begitu saja orang yang mengaku dirinya beriman tanpa adanya ujian. Allah Ta’ala berfirman dalam surat al-Ankabut:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. al-Ankabut: 2-3)

1 (satu) bulan yang lalu untukku di beri peringatan atas semua kelalaian dan dosaku dengan cara kecelakaan lalu lintas yang hampir merenggut nyawaku.. 1 (satu) tahun yang lalu kakak tunggalku memejamkan mata untuk selamanya dengan suatu penyakit yang di deritanya..hal yang sangat menyesakan bagi keluargaku meski begitu kita sebagai insan yang berlumur dosa harus ikhlas menjalani cobaan yang telah di amanatkan olehNya karena dengan begitu di harapkan mampu mempelajari kembali tentang perbuatan tercela apalagi yang telah kita perbuat dan hikmah apa yang aksn kita rasakan dengan kejadian tersebut. Namun apa pun ujian dan cobaan yang menimpa kita, maka itulah yang terbaik, apabila kita bersyukur terhadap nikmat-Nya dan bersabar atas cobaan-Nya. Dan hendaknya kita yakin akan takdir Allah, baik dan buruknya. Karena ini merupakan hal yang penting sekali bagi seseorang yang ditimpa musibah. Ketika dia yakin, insya Allah musibah itu akan terasa ringan bagi kita. Oleh karena itu, kita harus yakin sesungguhnya segala cobaan dan musibah yang menimpa kita tidak lepas dari takdir Allah. Ya, kita semua berada dalam ruang ujian yang besar, ujian dalam kehidupan dunia. Semua yang ada padanya adalah ujian dan cobaan. Harta, anak dan istri, kekayaan dan kemiskinan serta kesehatan dan penyakit adalah ujian, dan kita akan diuji pada setiap apa yang kita miliki.

Allah ta’ala berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Pelajaran dari musibah yang menimpa kita: Dalam musibah ada pelajaran tauhid, keimanan dan tawakal. Bukankah kita jadi mengetahui bahwa kita adalah hamba yang lemah dan tidak memiliki daya atau upaya. Dengan adanya musibah kita menjadi tahu akan hakekat dunia dan berbagai macam tipu daya yang ada di dalamnya. Karena kehidupan yang sempurna hanya ada di akhirat. Musibah mengingatkan kita akan karunia dan nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada kita, dalam bentuk kesehatan. Dengan adanya musibah ini merupakan penjelasan yang gamblang dan sangat jelas sekali akan makna nikmatnya sehat, dimana kita merasakan sehat selama bertahun-tahun, tapi kita lalai akan hal itu, tatkala dengan tiba-tiba nikmat sehat itu hilang kita baru sadar akan nikmatnya sehat. Musibah merupakan peringatan bagi kita, supaya kita tidak terlalu gembira yang berlebihan dan tidak mudah berputus asa. Musibah dapat mengingatkan aib diri kita, agar kita dapat bertaubat dari dosa-dosa. Musibah bisa melatih kesabaran. Bukankah kita butuh kesabaran dalam segala hal? Kita tidak akan dapat teguh di atas al-haq kecuali dengan bersabar dalam mentaati Allah, kita tidak akan dapat menjauhi kebatilan kecuali dengan cara sabar untuk tidak bermaksiat kepada Allah. Alangkah indahnya kesabaran itu, dan kesabaran adalah bekal yang dapat mengantarkan ke surga yang penuh dengan keabadian. Allah ta’ala berfirman:

Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. (QS. Fushshilat: 35)

Mereka yang sedang mendapat musibah adalah orang yang di cintai Allah, seperti yang telah di katakan oleh HR. Bukhari “Barangsiapa yang di kehendaki Allah dengan kebaikan maka dilimpahkan ujian padanya”

“Sesunggunya Allah Azza Wajalla bila mencintai suatu kaum Allah akan menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya bermanfaat kesabarannya dan barangsiapa benci maka Allahpun membencinya”(HR. Tirmidzi)

Dan kita yang terkena musibah telah dibukakan pintu kebaikan. Kita sadar akan kebesaran Allah, yang terkadang dilupakan hambaNya. Dan siapa yang peduli dan membantu orang yang terkena musibah, maka merekalah orang-orang yan dipilih oleh Allah. Dengan memberikan musibah Allah memberikan kebaikan yang banyak.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu mencintai (menyukai) sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”(QS Al Baqarah : 216),

Marilah kita memasuki pintu kebaikan yang disayembarakan oleh Allah. Buktikan kita adalah orang muslim yang bersaudara. Buktikan keimanan kita dihadapan Allah SWT.

“Kamu tidak akan sampai kepada kebaikan sehingga kamu menginfaqan dari apa-apa yang kamu cintai”(QS Ali Imran :92)

Dan akhirnya, mudah-mudahan kita dapat memperoleh pahala dari musibah yang ada, dimana tak ada jalan untuk memperoleh pahala kecuali dengan kesabaran dan tak ada kesabaran kecuali dengan keinginan yang tulus dan penuh keyakinan.dan semoga setiap kejadian yang kita alami menjadikan kita makhluk yang selalu sabar karena Bagi orang yang sabar saat diuji, maka Allah memujinya dan melimpahkan kepadanya pahala yang besar,

“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”, begitulah Allah sampaikan dalam ayat di atas. Bagi yang tidak sabar, berarti tidak pantas mendapatkan berita gembira dari Rabbul ‘Aalamin. Sebab, ia sama saja tidak beriman kepada Qadha dan Qadar Allah. Rasulullah saw bersabda,

Sungguh amat menakjubkan urusan orang yang beriman, karena semua urusannya adalah kebaikan semata, dan tak seorang pun yang memiliki hal itu selain orang beriman. Apabila ia memperoleh kegembiraan (nikmat), lalu ia bersyukur, maka itu kebaikan baginya. Dan apabila ia tertimpa keburukan/bencana, lalu ia bersabar, maka itu pun kebaikan baginya.”

Kiranya setiap perbuatan akan menjadikan kita manusia yang selalu bercermin atas segalanya. Baik tatkala Allah memberikan kenikmatan ataupun cobaan. Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang selalu bersyukur atas kehendakNya. Amin Ya Rabbal Alamin.

الحقيروالذليل

Rabu, 05 Januari 2011

Hembusan Nafas Keduaku


Hari itu tepat tanggal 24 december 2010 hari jum’at setelah semua aktifitasku terselesaikan dan waktupun menunjkan pukul 22.30. aku di beri kewenangan untuk mencari dimana keberadaan adiku yang notabene sedang BT judulnya. Kumenyusuri jalanan kota bersama ayahku dengan mengendarai motor masing-masing, setelah berjam-jam tak menemui hasil kami bertemu kembali di suatu tempat yaitu keraton kasepuhan dan dikarenakan kondisi ayah yang sudah capek. Kuputuskan ayah untuk pulang dan melanjutkan pencarianku sembari meminta izin kepadanya untuk bermalam di rumah temanku yang berkawasan di rinjani karena aku telah berjanji kepadanya. Dengan the new prima kumelesat sesampainya di kesambi ku belokkan motorku tuk memberi minum kendaraanku dikawasan cipto karena di tempat yang lain sudah tutup dengan maksud hati nyari yang deket. Setelah tangki terisi penuh ku tancap gas menuju rumah teman. Dalam perjalanan ada sepintas pemikiran untuk kembali mencari adikku tapi pikir punya pikir lebih enak nyari temen buat ngajak ngobrol selama pencarian. Alhasil yang tadi kepengen ke rinjani kini pikiranku menuju ke bromo untuk menjemput temanku yang lain. Bermeter-meter telah kususuri jalanan dan tiba ku dalam sebuah perempatan di perumnas, setela itu aku tak tahu apa yang terjadi??setelah ku tersadar aku telah bermukim di suatu tempat yang penuh dengan jeritan sakit orang-orang. Yah rumah sakit tentunya. Akupun sama merasakan kesakitan yang begitu mendalam di bagian rahang serta pergelangan tanganku. Ku pandang di sekililing sanak saudara dan teman-temanku namun yang selalu kusimak wajah ibuku yang penuh kecemasan. Dengan berani aku bertanya kepada beliau ada apa ini??tetapi ibuku memilih bungkam seribu bahasa sambil menahan isak tangisnya. Lama berselang akhirna terungkap juga, aku telah mengalami kecelakaan yang fatal yang bisa merenggut nyawaku, bagaimana tidak hampir seluruh mukaku mengalirkan darah dari telinga, hidung, mulut tapi tidak dari mata. Hampir semua orang yang melihatku saat itu mengira inilah akhir hidupku atau mempunyai harapan yang tipis untuk hidup kembali. Tapi rupanya Allah berkehendak lain, aku masih diberi kesempatan tuk hidup. Kembali kerasa sakit yang membelengguku ternyata bersumber akibat adanya pergeseran pada rahang sehingga tatanan ruas gigikupun tak beraturan ada yang masuk ke bagian dalam ada juga yang keluar serta pergelangan tanganku retak. Sakit tentunya dan harus segera di operasi. Akhirnya pada tanggal 29 december 2010 aku masuk meja operasi dengan perasaan kacau balau. Pukul 10.45 operasi dilaksanakan dengan bius total. Setelah hampir 2 setengah jam operasi selesai aku sudah tersadar waktu itu namun karena efek bius yang terlalu besar di badanku aku belum sadar total. Setelah sadar aku merasakan ada keanehan di dalam mulutku dan ketika ku raba rahangku kini dijepit oleh plat-plat kecil yang hampie melingkari seluruh bagian bawah rahangku dan ada yang berat di seleruh bagian tangan kananku yah karena kini aku memakai gip. Yup akhirnya kulewati pergantian tahun dalam rumah sakit tapi alhamdulillah aku senang banyak yang menghiburku malam itu baik dari teman, keluarga dll. Pada tanggal 3 Januari 2011 aku memutuskan untuk pulang kerumah meski dengan status pulang paksa karena belum ada ijin dari pihak rumah sakit tapi karea kondisiku sudah pulih dan meski harus sering kontrol aku gak bisa menahan keinginanku untuk pulang kerumah. Entah apa yang terjadi pada keluargaku di akhir tahun belakangan pada 25 December 2009 ayaku masuk ke meja operasi untuk pengangkatan hernia selang satu bulan kemudian atau tepatnya tanggal 26 Januari 2010 aku harus kehilangan satu-satunya kakaku yang kembali kepada Allah akibat penyakit yang dideritanya. Dan kini diakhir tahun 2010 giliran aku yang diberi cobaan. Tetapi aku tetap besyukur karena masih diberi kehidupan oleh Allah SWT dan semoga menjadi pembelajaran untuk kita dan semoga dengan rangkaian musibah ini menjadi tolak balak atau akhir dari rangkaian musibah dari keluargaku. Amin Ya Rabbal Alamin

Senin, 01 November 2010

MUSIC IS LIVE

Hufftt........... entah apa yang ada di pikiranku saat ini,, tapi yang jelas kini gue lagi nikmati secangkir kopi panas di temani satu gulungan tembakau plus sajian mp3 yang bersanding di pendengaran gue.. nikmat sekaleeeeeeeeeeeeeeee,, tapi koq gue ngrasa ni playlist yang gue setel semuanya beraliran mellow-mellow gimana gimana getoch..nyatanya emang gue kebawa ma lagu-lagu ntu.. sebelumnya gue pengen nanya,, salah gak kalo gue kaya gitu??yang gue tau nich(nyontek dikit lah ke wikipedia) "musik adalah bunyi yang iterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah.lokasi budaya dan selera masing-masing"..definisi tentang musik juga macem-macem lho gays.. contohnya apa yang diungkapain ma aristoteles "musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotime"..menurut gue sih musik yang genrenya mellow malah bisa buat hati yang gundah so dimana letak mendmaikanya??ya gak seeeeeeeeeeeehhhh.. nah gue sependapat neh ma blog yang pernah gue simak "musik adalh jemari halus yang mengetuk pintu kalbu untuk membangunkan kehangatan dalam tidur lelapnya, ketukanlirik musik jemari itu membuat hamparan kenangan hadir kembali".. so menurut kalian gimana cara menndeskripsikanya???

yah yang jelas sudah terlalu banyak rasa yang diciptakan oleh alunan nada dalam musijk.. ya tergantung penyerapan yang diterima oleh pribadi masing-masing..music juga bisa membuat kita terbawa oleh arus liriknya.. nah sebenernya dari point lirik ini yang bisa membawa beragam perasaan.. lirik ini juga ada yang memakai kata yang biasa di dengar atau bahkan memakai istilah(semacam puisi) dan sekarang malah lebih pesat karena arus modernisasi dengan membawa istilah dari bahasa asing contoh simpelnya "AISITHERU"milik zivillia.. kalo kata anak gaul zaman sekarang mah lirik musik yang ngena di hati diungkapkan dengan kata "daleeeeeeeeeeeeeeemmm bangeeeeeeeeeeeeettttsss".. au akh juga juga belum pernah nugukur twuh berapa kedalemanya..he..he..he.. mungkin terciptanya lirik musik karena adanya perasaan baik itu suka,duka,bahagia,merana,bad mood and apa aa dweah kalo disebutin semua gak bakalan kelar.. tapi kita mesti aungin jempol buat para insan industri permusikan di negara kita coz dengan karya mereka mampu membuat negara kita dikenal dunia(kata presenter infotaintmen c kaya gitu)..hmmmmmm..

gue juga gak nyagkal koq lirik musik bisa buat gue melayang juah kedunia khayal,, merangkai kepingan memori,, membius kenangan pahit and manis,, merajut butiran ilusi,, mnghipnotis kedalam mimpi..jiaaaaaaakkkkhhhhh lebay banget seeehh.. contohnya ma lagu yang gue dengerin sekarang (setiap detiknya hijau daun) yang nyeritain gak enaknya berpisah and mengharapkan kembali seperti dulu.. eh dah ganti twuh lagunya ke tentang rasanya astrd yang kurang lebih pegharapan akan awetnya suatu hubungan.. kalo ditilik kembali zaman ayuena terlalu banyak pengharapan tul gak??.. nyok akh kita mampir dulu didunia pengharapan.. pengharapan berasal dari kata harapan yang mempunyai makna "keinginan yang ingin di capai oleh hati kita dan harapan adalah sesuatu yang membuat kita bertahan".. mario teguh say "sahabat indonesia yang super,, harapan adalah pengindah dan penguat,, harapan yang dalam adalah pembentuk kerendahan hati yang mudah menerima yang kecil dan yang sederhana,, sebagai syarat bagi pencapaian dari yang besar dan yang sulit.. kita tidak mungkin bertenaga jika tidak mempunyai harapan yang baik mengenai apa yang mungkin kita capai dimasa depan".. tapi kal ngarep terus tana ada usaha sama aza nihil.. and so guys pengharapan and usaha kudu berjalan stabil.. nah inijuga yang bikin sebagian orang belum bisa menyeratakan antara harapan n usaha termasuk gue sendiri c.. hahay....kadang emang ada rasa kurang percaya diri untuk menjalankan usaha tersebut nah kalo ngarep c tiap hari juga ada..he..he..he...kaya orang yang kemarin nunggu gajian.. ngarwe gajian tapi disertai dengan usaha(kerja_red)..waduh dah malem neh.. rest dulu akh.. selamat tidur sadayanya..

Sabtu, 02 Oktober 2010

SOCIALISM DEMOCRATIC

Kata familiar sang sering di tangkap gendang telinga. Social merupakan penjabaran bahwa manusia saling membutuhkan. Sedangkan kata democratic atau dalam bahasa Indonesia demokrasi mempunyai pembahasan musyawarah untuk mencapai kesepakatan. yang saya inget sih dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat… Hmmmm jadi inget pancasila yah??? berawal dari perbedaaan dan saling tidak mengenal maka berkat seizin dari-Nya lah, akhirnya silaturahmi sebagai bagian dari kewajiban manusia ciptakan-Nya dengan segala perbedaan, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, agar manusia dapat saling menjaga silaturahmi. Silaturahmi perlu ada dan nyata diantara manusia untuk menjadikan manusia itu dapat membangun kehidupan di dunia sebagaimana fitrahnya yang diajarkan oleh semua agama dalam mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat. Pernyataan tersebut diatas menjadi dasar kesadaran untuk membangun dan menumbuh kembangkan suatu persahabatan dalam lingkup wilayah yang kecil dan sederhana yang berkeinginan menggalang kebersamaan dan persaudaraan diantara sesama sahabatnya. Berawal dari kebersamaan khususnya yang bersifat general dan universal bagi semua kalangan dan lapisan masyarakat yang tidak tertutup oleh perbedaan..selanjutnya manusia di ciptakan dengan berbagai karakter. Disini kadang menjadi suatu polemic karena perbedaan karakter yang sangat mencolok. Di butuhkan suatu keterbukaan antara sesama manusia sehingga perbedaan menjadi indah. ”. Sebetulnya manusia sendiri membutuhkan manusia yang lain seperti kata yang pernah gue denger خيرالناس انفعهم للناس “sebaik baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya” Dengan keterbukaan ini pulalah suatu mufakat akan tercipta. Bolehlah kita menilik atau bahkan menerapkan azas keterbukaan pancasila di kehidupan kita. Bukankah hasilnya akan lebih bagus seperti kesebelasan el matador yang mampu memuncaki tahta tertinggi diajang sepakbola dunia tahun 2010 dengan permainan terbuka serta kekompakan team ?? Polemic berjalan balance dalam kehidupan. Entah muncul darimana yang penting judulnya menjadi warna di dunia. Dipicu dari berbagai sudut apapun bisa. Nah kita dituntut untuk menyelesaikan polemic secara terbuka bukan hanya di simpan di otak. Sampaikanlah setiap jengkal uneg-uneg supaya lebih plong. Apalagi menjadi pemicu sifat individualistis kita yang muncul “SALAH BESAR”. Memang terkadang ada juga c sifat egois yang terpakai. namun dalam suatu komunitas gak kepake atau setidaknya sifat itu dipinggirkan sementara untuk mencapai kebersamaan. Nah kadang manusia itu sendiri susah untuk menyampaikan aspirasi / uneg-unegnya padahal dalam suatu kebersamaan ada wadah yang siap menampung segala aspirasi yang sifatnya terbuka. But jangan lupa juga bro kita hidup gak sekarepe dhewek. Apalagi sok ngerasa tua jadi pengen dihormati No way lagian dimata sang pencipta derajat manusia setara yang membedakan amal ma’rufnya. Nha gimana amal kita penegen di itung kalo kelakuan pribadi kita dari ruang lingkup sendiri za dah gak karuan. Disini gue bukanya pengen kita terus mikir amal buat akhirat melulu neh. And Dunia dan akhirat juga kudu imbang lho. Kalo gak salah ada yang pernah ngingetin gue kata-kata kaya gini “bekerjalah kamu untuk duniamu seakan akan kamu akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan akan kamu akan mati esok “ٳعمل لد نيك كأ نك تعس ابدا و إعمل لاخرتك كأ نك تموت غدا”. Ada satu bagian yang perlu di garis bawahi pula kita dalam sehari memempuh 24 jam jika kita bagi 3 jam maka jumlahnya ada 8 jam dari angka tersebut {Maksudnya 8 jam} kita bisa menjabarkan kita di beri waktu oleh Allah 8 jam untuk beribadah {bekerja untuk akhirat}, 8 jam untuk bekerja {bekerja untuk kehidupan didunia} dan 8 jam sisanya untuk istirahat. Dan dalam kehidupan dunia kita di wajibkan untuk mensosialisasikan diri, memahami dan mempelajari apa yang ada didepan mata dan di sekitar kita. So mungkin setiap peristiwa merupakan pelajaran bagi kita dan tentu saja menjadi cermin bagi kita untuk melangkah kearah yang lebih baik. But mungkin tidak semua manusia mampu mengungkapkan keterbukaan apalagi yang sifatnya akan memicu permasalahan. Sebernarnya justru polemic itu akan membuat kita terus belajar tentang kekurangan dan kelebihan pribadi masing-masing dalam suatu komunitas. So sifat lapang dada dan interopeksi diri yang harusnya muncul tatkala ada yang mungkin bisa membuat orang lain menjadi geram alasanya simple aza jika kita mau di hargai orang laen maka hargailah orang di sekitarmu. Maklum setiap individu tak selamanya dalam keadaan yang stabil dalam arti mungkin ada suatu perkara yang membuat pribadinya tidak memakai akal sehat entah dalam lingkungan keluarga, pekerjaan atau apalah istilahnya. Disitu harus ada kata kewajaran bagi ruang lingkup kita. Maybe dengan meminta maaf mungkin kita enjoy again karena kata tersebut merupakan kunci untuk menstabilkan semua atau seenggaknya bisa ngeclearin masalah. Tapi terkadang dengan tidak sadar kita melakukan itu kembali. Okelah kata الانسان محل الخطأ ونسيان ini menjelaskan bahwa “manusia memang tempatnya salah dan dosa”. Terus bukannya kita harus semena-mena terus meminta maaf atas semua kesalahan yang telah kita buat terus-menerus dengan berlagak sok punya dalil الله الغفور “Allah juga pengampun koq”. And so guys kesimpulanya dalam kehidupan kita di tuntut disamping kita kudu ngenal diri pribadi kita. Kita juga mesti ngenal personality dari keluarga, sahabat, teman atapun yang ada di sekitar kita.. dengan demikian dalam titian hidup yang kita jalani akan terasa lebih indah apalagi dengan disertai rasa syukur kepada Allah SWT.. karena Allah telah berjanji “لإن سكرتم لأزيد نكم ولإن كفرتم إن عذ ب لاشديد “ Tetapi tak pelak juga dalam suatu komunitas yang telah terpupuk lama ataupun seumur jagung akan membuat kita untuk mempelajari setiap sifat – sifat pada personal masing-masing.. yah maklumlah setiap insan mempunyai karakteristik berbeda. Nah gimana caranya aza kira-kira kita memperkecil kesalahan yang akan memicu suatu permasalahan. warna tersendiri bagi kita untuk mempelajari setiap personal dalam suatu komunitas tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing. Nah gimana kita bisa meminimalisir untuk tidak memperkeruh suasana dengan merendahkan kekurangan orang lain. Terkadang dengan kita memahami orang lain maka akan timbul suatu sifat solidaritas, kekeluargaan atau apalah judulnya yang penting untuk kepentingan bersama. Nah yang bikin gue bingung kadang rasa ada rasa yang lebay. Yach berbagai macam alasan simpel ada yang karena “ witing tresno jalaran soko kulino”. Entah apa yang terjadi tatkala kita nyentuh yang namanya suka kepada satu orang dalam suatu komunitas yang notabene sudah terikat suatu kesepakatan yang di bikin komunitas tersebut contohnya “Kita semua adalah saudara”. Tapi kalo kita menilik ke dalam segi agama “المسلمين إحوان” . bukan hanya dalam satu komunitas aza ada efek persaudaraan tetapi satu yang pasti semua muslim bersaudara. Akhirnya muncul suatu pertanyaan “apakah kita tidak boleh mencintai sahabat kita sendiri?”. Sedangkan yang gue tau itu adalah anugerah dari Allah So gimana mungkin kita menghindariya. Memang cinta tak harus memiliki. Dengan mencurahkan kasih sayang terhadap orang yang kita sayang cukup untuk mendapatkan suatu perasaan memiliki meski gak ada deal buat “JADIAN” or pacaran gituch katanya. IYA GAK SEEEEEEEEEEEHHHHHHH..

Jumat, 18 Juni 2010

TITIK NADIR KESADARAN

Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dari keadaan yang monoton dari waktu ke waktu. SO mungkin sebagian orang mempunyai berbagai cara untuk menghilangkan kata BOSAN tersebut ada yang berasumsi “ Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita akan terbebas darinya”. Tapi bagaimana mungkin kita bisa menikmati kebosanan tersebut padahal dia terus mengusik jiwa kita seperti lirik lagu yang familiar kita dengar “Bosan aku dengan penat dan enyah saja kau pekat seperti berjelaga jika kusendiri” And guys ini sekedar berbagi ceritaku ketika dilanda kebosanan. Aktifitas yang begitu padat yang mengakibatkan masaku terhempas. Ada kepenatan tersendiri kala tersentuh lelah yang begitu terasa. Entah sampai kapan ini terjadi ku tak tahu. Karena hidupku “STUCK” sampai disini, terasa ada tembok yang menjulang tinggi tatkala ku hentakkan kaki di ranah kegembiraan. Ada saja yang membuatku gundah untuk mencapai titik kegembiraan tersebut. Hingga pada akhirnya hanya rasa amarah yang timbul secara spontan. Yang terlihat di sudut mataku semua hanya secuil harapan tuk menggapai suatu kemaslahatan hidup atau bisa di katakan “NIHIL” . Dan memandang dunia hanya “BULL SHIT” semata. Aku ingin seperti mereka mengekspresikan diri lewat hal apapun yang ada. Entah lewat senyuman ceria atau bahkan lewat senandung lagu. Bebas terbang kemanapun sayap patah ini membawaku. Mengkirabkan setiap hentakan nafas dengan keceriaan.

KETIKA MARAH ADA
Tersadar diri kala malam menerpa. Aku telah terlarut lama dalam murka. Geram telah menutup lama dalam iba. Marah telah membias lama dalam rasa. Tak peduli kepada kedua orang tua. Bunda yang telah memberikan cinta. Ayah yang telah mencurahkan makna. Kini hanyalah sesal yang menyapa. Aku hanyalah seorang insan hina. Aku hanyalah seorang manusia nista. Aku hanyalah seorang putra durjana. Aku hanyalah seorang anak durhaka. Ampuni aku wahai ayah bunda. Dari segala perkara dosa. Dan jika sang maut datang tiba. Ku tak mau bertemu siksa. Ku tak mau masuk neraka. Andai kembali diri lahir kedunia. Ku ingin kembali merenda jiwa. Memahat kasih untuk mereka. Menapak jalan dengan ridhonnya. Hingga tiap detik bersua bahagia.


Tuhan apakah ini memang jalan hidupku yang memang tak pernah berujung bahagia. Yah itu semua KuasaMu dan semua jalan manusia tersurat dalam KodratMu. Ku tahu yang ku jalani demi kedua orang tuaku untuk menggapai syurgaMu. Memang kadang ada nafsu yang terjaga sehingga tanpa sadar ada perlakuan kita terhadap orang tua sangat menyakitkan, namun mereka tidak mempermasalahkan hal tersebut, justru mereka tetap mendo’akan kita setiap saat, Maafkan aku karena selama ini telingaku tertutup tak mampu mendenagr jerit tangis do’a kalian, Mataku Buta tak mampu melihat ketabahan hati kalian. Hidungku terbius sehingga ku tak mampu menghembuskan kata terimakasih untuk kalian.Ya Allah aku bukanlah ahli syurga namun ku juga tak mampu menahan siksa neraka. Rabb maafkan semua kesalahan hamba dan kedua orang tua hamba dan peliharalah mereka seperti mereka memeliharaku sewaktu kecil.


DO’A TUK ORANG TUA
Diri ini terlalu pintar merangkai murka. Hingga mereka terlampau luka. Diri ini terlalu terampil mengukir dosa. Hingga mereka tertampar duka. Diri ini terlalu cekatan menorah dusta. Hingga mereka terpanggang nista. Ya Allah, Tuhan yang maha Esa. Kepada-Mu ku pasrahkan semua. Seiring diri menyusun do’a. Biarkan mereka selalu mendekap bahagia. Biarkan mereka selalu meraup ceria. Dan bila sampai akhir hayat tiba. Masukkan mereka kedalam syurga. Berikan selalu mereka dengan nikmat karunia. Yang takkan habis termakan masa.


Namun aku manusia biasa yang mendambakan suatu kebahagiaan di saat yang tak tentu. Terkadang ada kalanya ku ingin menikmati keceriaan di kala ku jalani rutinitas, “SO FAR” apalagi kebahagiaan itu yang menjemputku dalam waktu luang. GOD Engkau maha pengasih lagi maha Penyayang berikanlah secercah asa tuk jiwaku yang kian bimbang. Bukalah mata hati orang tuaku agar ada kata “BALANCE” di kehidupanku ini. Entah apa yang menimpa keluargaku ini. sebelum kepenatan ini menyeruak di dinding hati ada sebuah problema yang tak kunjung usai. Finally hari kemarin mungkin menjadikan titik nadir untuk mencapai sebuah kemaslahatan hidupku. Bertubi-tubi sebuah aral melintang melintasi perjalanan hidupku. tak tahu mengapa puncaknya ku harus banting tulang menyusuri tiap sisi kota dengan perasaan bimbang untuk mencari seseorang yang telah membawaku ke dunia ini. sampai hari ini belum ada khabar ataupun hunian yang dia tempati saat ini. dan aku masih dan terus berharap akan kedatanganya sampai kapapun ku kan selalu menuggunya. Tetapi yang pasti ada hasratku tuk mencari sebab dan akibat mengapa ini terjadi dan tanpa menyalahkan seseorang karena bagiku instropeksi diri lebih baik.

MANUSIA BIASA
Kala diri terantuk penat nan menyiksa. Merobek hati dan mencabik asa. Tak ada ruang tuk ceria. Tak ada hunian tuk gembira. Hanya dusta yang membalut rasa. Hanya kecewa yang menghias makna. Sejenak kalbu berteriak murka. Ingin menjauh dari semuanya. Tak peduli apa arti dosa. Binasakan nurani dalam raga. Singkirkan iba yang terjelma. Lepaskan untaian kata cinta. Hempaskan tali silaturahmi manusia. Dan hanya ego yang berwarna. Namun akal ini mengecap beda. Karena aku hanyalah insan biasa. Mentasbihkan santunan sesama. Merindukan harapan bersama. Tak terbentur tentang kasta. Tak terbias tentang usia. Tak menilik tentang harta. Karena kita adalah insan-Nya. Yang hidup dalam satu selaksa dunia.


Selang berlalunya waktu akhirnya ku temukan ruang jiwa tuk ungkapkan bait-bait rasa yang terpendam. Dan ku ucapkan alhamdulillah atas kembalinya seseorang dalam hidupku yang membawa berkah. Semoga dengan peristiwa-peristiwa ini lahir sebuah kesadaran untuk kami sekeluarga bahwa di dunia ini kita di tuntut untuk mengerti akan jalan hidup {Kemauan} orang di sekitar kita agar sedikitnya kita bisa meredam kata individuaistis yang bersarang di otak kita. Semoga Di satu sisi ini akan menjadi awal yang indah bagi kami. Meski pergulatan permasalahan yang segudang tentunya akan datang menerpa kita semua. Memang saat ini takkan ku pungkiri ada rasa bahagia yang tuhan sampaikan kepadaku dengan mengirim beberapa orang yang bisa membuatku tersenyum lebar meski di labirinku menjerit. Yup sekumpulan sahabat yang ku sebut “Beli Jelas Beli Karuan {BJBK}”. Terimakasih ku sampaikan untuk kalian dengan mengkirabkan butiran kata cinta untukku.



UNTUK SOBAT-SOBATKU
Kalian sembunyikan duka dengan suka. Kalian hilangkan luka dengan ceria. Kalian biaskan lara dengan bahagia. Kalian tempat ku menyandarkan asa. Mentasbihkan kepentingan bersama. Membuat duniaku semakin berwarna. Sahabat. Di mataku kalian terlalu hebat. Teruslah berpegangan erat. Meski aral datang menghujat. Sirnakan butiran butiran penat. Bersama hingga waktu terlewat. Do’aku terus teruntai untuk kalian. Rangkailahlah untuk sebuah kenangan. Terkenang hingga akhir zaman. Pahat dengan rasa kebersamaan. Bagiku ini nilai persahabatan. Atau lebih pantas dengan persaudaraan. Kalian selalu temani langkah kaki. Beriringan hingga terlelap nanti. Hanya ikhlas dan ridho murni. Yang kalian tancapkan di hati. Tanpa timbal balik yang kau patri. Dan semoga semua ini kan abadi. Kini takkan ada lagi kata pilu. Karena izin Allah kita bersatu. Kepakkan sayap di dunia penuh liku. Guratkan segala cerita masa lalu. Tuk masa depan yang kan kita temu. Salam damai tuk persahabatan yang tak layu.

Jumat, 19 Maret 2010

Persahabatan

Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. Dalam pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruisme. selera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalamperilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.

Nilai yang terdapat dalam persahabatan seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan secara konsisten:

Seringkali ada anggapan bahwa sahabat sejati sanggup mengungkapkan perasaan-perasaan yang terdalam, yang mungkin tidak dapat diungkapkan, kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat sulit, ketika mereka datang untuk menolong. Dibandingkan dengan hubungan pribadi, persahabatan dianggap lebih dekat daripada sekadar kenalan, meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar kenalan terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda. Bagi banyak orang, persahabatan dan hubungan antar kenalan terdapat dalam kontinum yang sama.Persahabatan adalah hal yang terindah yang aku alami. tanpa sahabat hidup ini akan terasa hampa, tempat kita berbagi cerita, berbagi suka dan duka. walaupun jauh tapi gak mungkain terlupakan, karena sahabat itu hidup di dalam jiwa. so ” Keep Frienship”.Persahabatan adalah sebuah berlian Yang terkubur didalam tanah; Sebuah harta karun yang sangat berharga. Tetapi sebelumnya, persahabatan itu harus digali, Kemudian diasah dan digosok.Ini membutuhkan beliung, sekop, Dan kerja keras,Yang memakan waktu Dan menimbulkan rasa sakit, Sampai kemilaunya terlihat; Gemerlapnya kado kasih Bagi kita bertiga: Pertama untuk Tuhan,Untuk kalian,Dan untukku.